Blog ini merupkan blog duplikat blog ayoberkebun. Lebih bertujuan sebagai buck up bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan

Jeruk Nipis (yang) Jumbo


“Kalau jeruk nipisnya sebesar itu, terus mangkok sotonya seberapa ??!! “

daging buah tanpa biji, dgn kadar air cukup banyak (model : Ain)
Pertanyaan ini yang spontan terlontar begitu beberapa orang melihat potongan buah jeruk nipis yang saya sodorkan.  Ya dialah jeruk Nipis Jumbo, buah jeruk nipis yang ukurannya menyamai kepala bayi.

Sepintas melihat besar buah kita tidak menyangka kalau dia masuk kategori jeruk nipis, jeruk pamelo atau jeruk bali (nama yang popular saat saya masih kecil pada buah ini) mungkin yang akan kita kira.
Namun begitu melihat daging buah, kadar air dan rasa yang kecut alias masam, maka baru percaya kalau ini adalah jeruk nipis (yang berukuran jumbo).
sosok tanaman beberapa minggu pasca  pembuatan
Rasa kecut / masam nya, identik sekali dengan jeruk nipis yang biasa buat campuran makan soto ataupun yang biasa dibuat wedang jeruk di warung-warung.  Begitupun dengan aroma buah dan daunnya, persis sekali, yang membedakan dengan jeruk nipis lokal pada umumnya adalah ukuran buah yang lebih besar, sosok daun yang juga lebih lebar dan besar. 

buah muda, ukuran sudah luar biasa, 10 x lebih dari jeruk nipis biasa
Satu lagi keunggulan jeruk ini, dagingnya benar-benar dapat dikatakan tanpa biji. Kulit yang agak tebal menjadikan jeruk ini tahan simpan lebih dari 5 hari pasca petik pohon.

Sosok Jeruk Nipis Jumbo ini secara fisik memang lebih bongsor dari pada jeruk nipis lokal biasanya.  Dengan ukuran daun yang lebih besar, dia dapat tumbuh sehat dan subur di dataran rendah maupun di dataran tinggi, termasuk sosok tanaman di kebun rumah yang berketinggian 590 dpl.

bentuk lonjong,  ukuran daun lebih gede (buah masih muda)
Dari bibit Okulasi ataupun sambung sisip, jika perawatan bagus, tanaman akan belajar berbunga sekitar 8-9 bulan kemudian.  Jangan lupa lakukan pemangkasan tajuk / cabang yang ngelacir agar tajuk kelihatan kompak dan bagus.
Seperti kebanyakan pohon jeruk pada umumnya, sedikit perlakuan stress air pada tanaman yang cukup sehat dan berumur akan merangsang tanaman ini berbunga.  Pada saat bunga mulai muncul pasokan nutrisi haruslah di imbangi agar buah maksimal.

penanaman di tanah lebih optimal
Hama yang menyerang jeruk ini kebanyakan ulat hijau dan belang (ulat khas yang menyerang daun jeruk) yang menyerang daun muda.  Terlebih di musim hujan seperti ini, populasi ulat akan semakin meningkat, untuk itu penyemprotan berkala dengan pestisida sistemik maupun kontak sangat dianjurkan untuk mencegah ulat tumbuh dewasa dan membesar.  Satu ulat dewasa yg besar mampu menggerogoti beberapa daun dalam satu hari.
chip budding, salah satu teknik perbanyakan nya
Jika kita menghindari penggunaan pestisida, bisa berburu secara manual ulat yang ada.  Maksudnya kita ambil satu persatu ulat yang menyerang daun dan kita musnahkan dengan cara dibakar ataupun di pendam.

Bagi penikmat hidangan soto, bersiap-siaplah menghadapi mangkok yang berukuran jumbo......

Semoga bermanfaat....

Author:

Facebook Comment